Rabu, 24 September 2014

My Birthday Trip (Indonesia, Singapore, Thailand, and Cambodia) - Part 2


Day 2 – Madame Tussaud, Siam Ocean World, National Stadium, Road to Cambodia

Pagi itu kami bangun dengan semangat. Setelah sarapan di hostel, kami berencana untuk pergi ke Museum Madame Tussaud dan Siam Ocean World di daerah Siam. Sebelumnya kami sudah memesan tiket online. Lebih hemat hingga 35% dibandingkan kalo kita pesan di tempat. Dari Khao San Road ke Siam cukup satu kali naek bus nomer 7, 40, atau 59. Atau mungkin banyak lagi bus yang lewat daerah situ. Kalo ragu, sebaiknya tanya saja sama orang-orang disitu. Mereka pasti berbaek hati buat kasih tau. Bus kota di Bangkok terhitung sangat murah, dengan tarif 6,5 baht atau kelipatannya. Yang lebih menarik lagi, semua kondektur adalah perempuan. Mereka memegang alat tempat uang dan tiket yang berbentuk seperti perangko. Dan hebatnya, walo alat itu dipegang dengan satu tangan dan dibuka-tutup, uang receh yang ada di dalamnya tetap rapi nggak berjatuhan. Coba saya yang pegang, pasti udah kemana-mana deh. 
 
Tempat uang receh dan tiket bus
Atau kalo pengen nyobain naek taksi juga bisa lho, tentunya tarif akan lebih mahal. Taksi di Bangkok warnanya sangat beragam, hijau, kuning, pink, merah, dll. Meriah ngeliatnya.

Taksi-taksi di Bangkok

Museum Madame Tussaud - Ocean World - National Stadium

Sampai di daerah Siam, ternyata ada 3 mall besar yang berjejer, yaitu Siam Discover, Siam Paragon, dan Siam Centre. Madame Tussaud ada di dalam gedung Siam Centre, sedangkan Siam Ocean World di gedung sebelahnya, yaitu Siam Discover. Berhubung mall buka pukul 10.00 pagi, sedangkan kami sampai pukul 09.00, jadi kami mau nggak mau terpaksa ngemper di teras mall. Saat itulah, kami baru sadar, bahwa di pintu masuk (baik pintu masuk utama, maupun pintu masuk atas) di mall-mall itu banyak orang seperti kami, ngemper bahkan berdiri mengantri untuk masuk. Saat pintu mall dibuka mereka masuk sambil berteriak-teriak histeris. Saya bingugn, apa segitunya hasrat orang Bangkok untuk masuk mall. Usut punya usut, ternyata akan ada konferensi pers boyband korea, Exo, disitu. Entahlah seperti apa modelnya si Exo itu. Saya kurang terlalu mengikuti perkembangan artis-artis korea sih.
 
Siam Center

Yang pada ngemper di mall nih

Ini dia yang banyak bikin remaja Bangkok histeris

Singkat kata saya dan teman saya masuk ke Museum Madame Tussaud dan Siam Ocean World. Berhubung tempatnya nggak terlalu luas, belum sampai 3 jam, kami sudah keluar dari kawasan Siam untuk menuju National Stadium. 
 
The founding father of Indonesia, Ir. Soekarno

Lady Diana

Presiden Obama berserta Nyonya

Luciano Pavarotti

Christiano Ronaldo

Will Smith

Siam Ocean Wold
Salah satu sudut di Siam Ocean World

Salah satu sudut di Siam Ocean World

Bisa liat penguin berenang juga

Juga ada si seram ini...hiiiii

Kami naek sky train menuju kesana. National Stadium bersebelahan dengan MBK Mall. Dengar-dengar disitu barang yang dijual cukup murah. Tapi karena teman saya ingin membeli oleh-oleh kaos jersey untuk temannya, jadi target kami selanjutnya hanya ke National Stadium. Setelah selesai membeli oleh-oleh jersey, kami berencana untuk cepat-cepat menuju kota perbatasan Aranyaprathet untuk pergi ke Kamboja.
Jejeran jersey yang dipasang di stand di dekat National Stadium

Road to Cambodia

Untuk menuju kesana dari National Stadium, kami harus naek sky train lagi menuju Stasiun Mo Chit. Sampai di Stasiun Mo Chit, kami harus keluar dan menunggu di pemberhentian bus untuk pergi ke terminal Mo Chit. Sesampainya di terminal, penilaian awal saya kurang begitu bagus. Maklum, mirip terminal-terminal kecil di Indonesia, kurang bagus. Tapi saya salah, ternyata, begitu masuk ke ruangan yang sebelah dalam, wow, sangat luas, ber-AC, dan bersih, mirip ruang tunggu di bandara.
 
Loket tiket di luar gedung terminal

Ruangan terminal Mo Chit sebelah dalam

Kami langsung membeli tiket bus ke perbatasan Aranyaprathet seharga 223 baht per orang. Bus kami berangkat pukul 15.30 sore. Namun sebelum bus berangkat, saya sibuk mencari-cari musala atau tempat untuk shalat. Saya bertanya kepada petugas informasi, dan betapa surprisenya saya bahwa di dekat situ, ada bangunan kecil khusus musala. Sayangnya bertuliskan huruf berbahasa Thailand. Andai saya nggak bertanya, pasti deh nggak nyangka kalo tempat itu adalah musala. 

 
Ini musala-nya
Bus dari Mo Chit ke Aranyaprathet membutuhkan waktu sekitar 6 jam perjalanan. Bus yang kami tumpangi cukup nyaman, berAC, dan dilengkapi dengan toilet. 
 
Tiket bus

Bus dari Mo Chit ke Aranyaprathet

Bagian dalam bus

Berhubung sampai di terminal Aranyaprathet sudah cuku pmalam, sekitar pukul 21.30, kami memutuskan untuk menginap dan memesan kamar. Sebelum saya berangkat ke Bangkok, saya banyak sekali membaca referensi dari para blogger, dan salah satu blogger menyarankan saya untuk menginap di guest house yang berwarna pink. Syukurlah begitu turun dari bus, bangunan itu langsung terlihat dan mencolok sekali, maklum bangunan tersebut setinggi 5 lantai. Kami menginap di sana dengan tarif 400 baht per kamar. Guest house itu bernama Aran-Mammos. Guest house yang unyu kalo saya boleh menilai. Dengan warna-warna pastel yang sangat feminim, dekorasi bunga-bunga (bahkan sampai pada tangganya), sedangkan kamarnya cukup nyaman, dilengkapi dengan AC, kamar mandi dalam, air panas, wifi yang cepat, handuk, shampoo, dan peralatan lain, saya kira harga seperti itu sudah tergolong murah. Malam itu kami memutuskan untuk makan malam di 7eleven dan segera pergi tidur agar esok harinya bisa segera pergi ke border/perbatasan untuk ke Kamboja.

Aran- Mammos Guest House
Meja resepsionis

Tempat tidur

AC dan TV (bakal apaan...ga ngerti bahasanya0

Kamar mandi dalam

Tangga yang unyu

Salah satu sudutAran-Mammos

Makan malam hari itu...nasi goreng kepiting ala 7eleven dan biskuit G**d Time


...Bersambung...
Day 3 -  One Day in Cambodia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar