Day 2 – Madame Tussaud, Siam
Ocean World, National Stadium, Road to Cambodia
Pagi itu kami bangun dengan
semangat. Setelah sarapan di hostel, kami berencana untuk pergi ke Museum Madame
Tussaud dan Siam Ocean World di daerah Siam. Sebelumnya kami sudah memesan
tiket online. Lebih hemat hingga 35% dibandingkan kalo kita pesan di tempat.
Dari Khao San Road ke Siam cukup satu kali naek bus nomer 7, 40, atau 59. Atau
mungkin banyak lagi bus yang lewat daerah situ. Kalo ragu, sebaiknya tanya saja
sama orang-orang disitu. Mereka pasti berbaek hati buat kasih tau. Bus kota di
Bangkok terhitung sangat murah, dengan tarif 6,5 baht atau kelipatannya. Yang
lebih menarik lagi, semua kondektur adalah perempuan. Mereka memegang alat
tempat uang dan tiket yang berbentuk seperti perangko. Dan hebatnya, walo alat
itu dipegang dengan satu tangan dan dibuka-tutup, uang receh yang ada di
dalamnya tetap rapi nggak berjatuhan. Coba saya yang pegang, pasti udah
kemana-mana deh.
|
Tempat uang receh dan tiket bus |
Atau kalo pengen nyobain naek taksi juga bisa lho, tentunya
tarif akan lebih mahal. Taksi di Bangkok warnanya sangat beragam, hijau,
kuning, pink, merah, dll. Meriah ngeliatnya.
|
Taksi-taksi di Bangkok |
Museum Madame Tussaud - Ocean World - National Stadium
Sampai di daerah Siam, ternyata
ada 3 mall besar yang berjejer, yaitu Siam Discover, Siam Paragon, dan Siam
Centre. Madame Tussaud ada di dalam gedung Siam Centre, sedangkan Siam Ocean
World di gedung sebelahnya, yaitu Siam Discover. Berhubung mall buka pukul
10.00 pagi, sedangkan kami sampai pukul 09.00, jadi kami mau nggak mau terpaksa
ngemper di teras mall. Saat itulah, kami baru sadar, bahwa di pintu masuk (baik
pintu masuk utama, maupun pintu masuk atas) di mall-mall itu banyak orang
seperti kami, ngemper bahkan berdiri mengantri untuk masuk. Saat pintu mall
dibuka mereka masuk sambil berteriak-teriak histeris. Saya bingugn, apa
segitunya hasrat orang Bangkok untuk masuk mall. Usut punya usut, ternyata akan
ada konferensi pers boyband korea, Exo, disitu. Entahlah seperti apa modelnya
si Exo itu. Saya kurang terlalu mengikuti perkembangan artis-artis korea sih.
|
Siam Center |
|
Yang pada ngemper di mall nih |
|
Ini dia yang banyak bikin remaja Bangkok histeris |
Singkat kata saya dan teman saya
masuk ke Museum Madame Tussaud dan Siam Ocean World. Berhubung tempatnya nggak
terlalu luas, belum sampai 3 jam, kami sudah keluar dari kawasan Siam untuk
menuju National Stadium.
|
The founding father of Indonesia, Ir. Soekarno |
|
Lady Diana |
|
Presiden Obama berserta Nyonya |
|
Luciano Pavarotti |
|
Christiano Ronaldo |
|
Will Smith |
|
Siam Ocean Wold |
|
Salah satu sudut di Siam Ocean World |
|
Salah satu sudut di Siam Ocean World |
|
Bisa liat penguin berenang juga |
|
Juga ada si seram ini...hiiiii |
Kami naek sky train menuju kesana. National Stadium
bersebelahan dengan MBK Mall. Dengar-dengar disitu barang yang dijual cukup
murah. Tapi karena teman saya ingin membeli oleh-oleh kaos jersey untuk temannya,
jadi target kami selanjutnya hanya ke National Stadium. Setelah selesai membeli
oleh-oleh jersey, kami berencana untuk cepat-cepat menuju kota perbatasan
Aranyaprathet untuk pergi ke Kamboja.
|
Jejeran jersey yang dipasang di stand di dekat National Stadium |
Road to Cambodia
Untuk menuju kesana dari National
Stadium, kami harus naek sky train lagi menuju Stasiun Mo Chit. Sampai di
Stasiun Mo Chit, kami harus keluar dan menunggu di pemberhentian bus untuk
pergi ke terminal Mo Chit. Sesampainya di terminal, penilaian awal saya kurang
begitu bagus. Maklum, mirip terminal-terminal kecil di Indonesia, kurang bagus.
Tapi saya salah, ternyata, begitu masuk ke ruangan yang sebelah dalam, wow,
sangat luas, ber-AC, dan bersih, mirip ruang tunggu di bandara.
|
Loket tiket di luar gedung terminal |
|
Ruangan terminal Mo Chit sebelah dalam |
Kami langsung
membeli tiket bus ke perbatasan Aranyaprathet seharga 223 baht per orang. Bus
kami berangkat pukul 15.30 sore. Namun sebelum bus berangkat, saya sibuk
mencari-cari musala atau tempat untuk shalat. Saya bertanya kepada petugas
informasi, dan betapa surprisenya saya bahwa di dekat situ, ada bangunan kecil
khusus musala. Sayangnya bertuliskan huruf berbahasa Thailand. Andai saya nggak
bertanya, pasti deh nggak nyangka kalo tempat itu adalah musala.
|
Ini musala-nya |
Bus dari Mo Chit ke Aranyaprathet
membutuhkan waktu sekitar 6 jam perjalanan. Bus yang kami tumpangi cukup
nyaman, berAC, dan dilengkapi dengan toilet.
|
Tiket bus |
|
Bus dari Mo Chit ke Aranyaprathet |
|
Bagian dalam bus |
Berhubung sampai di terminal
Aranyaprathet sudah cuku pmalam, sekitar pukul 21.30, kami memutuskan untuk menginap
dan memesan kamar. Sebelum saya berangkat ke Bangkok, saya banyak sekali
membaca referensi dari para blogger, dan salah satu blogger menyarankan saya
untuk menginap di guest house yang berwarna pink. Syukurlah begitu turun dari
bus, bangunan itu langsung terlihat dan mencolok sekali, maklum bangunan
tersebut setinggi 5 lantai. Kami menginap di sana dengan tarif 400 baht per
kamar. Guest house itu bernama Aran-Mammos. Guest house yang unyu kalo saya
boleh menilai. Dengan warna-warna pastel yang sangat feminim, dekorasi
bunga-bunga (bahkan sampai pada tangganya), sedangkan kamarnya cukup nyaman,
dilengkapi dengan AC, kamar mandi dalam, air panas, wifi yang cepat, handuk,
shampoo, dan peralatan lain, saya kira harga seperti itu sudah tergolong murah.
Malam itu kami memutuskan untuk makan malam di 7eleven dan segera pergi tidur
agar esok harinya bisa segera pergi ke border/perbatasan untuk ke Kamboja.
|
Aran- Mammos Guest House |
|
Meja resepsionis |
|
Tempat tidur |
|
AC dan TV (bakal apaan...ga ngerti bahasanya0 |
|
Kamar mandi dalam |
|
Tangga yang unyu |
|
Salah satu sudutAran-Mammos |
|
Makan malam hari itu...nasi goreng kepiting ala 7eleven dan biskuit G**d Time |
...Bersambung...
Day 3 - One Day in Cambodia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar