|
Kota yang cantik |
Saya dan teman saya menempuh perjalanan dari Hat Yai ke
Penang selama sekitar 5 jam dengan mini van. Waktu tempuh normal sebenarnya
hanya sekitar 3 jam saja. Tapi berhubung saat itu weekend dan kami menumpang
mobil sewaan, sehingga kami harus berputar-putar lebih dulu mengantar
penumpang-penumpang yang lain dan penumpang tujuan George Town, ibukota Penang,
akan diturunkan terakhir.
Kami menginap di Day and Night Guesthouse di daerah Chulia
Street George Town seharga RM45 semalam untuk kamar privat berdua. Chulia
Street dan Love Lane adalah nama jalan-jalan di Kota George Town yang dipenuhi
dengan hotel-hotel untuk para backpacker seperti kami. Kami sampai di hotel
sekitar pukul 15.00, langsung saja kami mandi dan mulai bergegas untuk
mengelilingi Penang. Jangan tanya kapan kami istirahat. Kami benar-benar
memanfaatkan perjalanan untuk beristirahat. Berbekal peta di tangan, kami mulai
mengelilingi Kota George Town Penang.
|
Tampak depan tempat kami menginap |
|
Kamarnya, lengkap dengan AC dan kipas angin (komplit amat yak) |
|
Kamar mandinya, lengkap dengan shower dan air panas |
|
Bangunan tua yang tertata cantik di seluruh kota |
|
Jalanannya bebas macet |
|
Kemana-mana dekat, jalan kaki aja |
|
Salah satu art street di Penang |
Ternyata tempat-tempat menarik di George Town terletak cukup
berdekatan dan bisa dilalui dengan berjalan kaki beberapa menit saja. Terbukti
kami sejak sore hingga malam hari bisa berkunjung ke beberapa tempat sekaligus.
|
Cathedral of The Assumption |
|
Penang Time Tunnl |
|
Bisa duduk-duduk di tepi pantai juga |
|
Goddess of Mercy Temple |
|
Sri Maha Mariamman Temple |
Untuk makanan, banyak tersedia penjual makanan atau restoran
di daerah situ. Waktu itu kami makan di Restoran Kapitan. Teman say abilang
restoran itu terkenal di Penang. Ternyata begitu saya masuk ke dalamnya, memang
penuh sekali semua tempat duduknya. Dengan harga yang murah, makanan yang enak,
dan porsi lumayan besar, saya pikir rasanya pantas kalau resto ini banyak
dikunjungi pembeli. Karena bosan dengan nasi lemak, saya memesan nasi goreng.
Minumannya susu almond. Ini adalah susu hangat yang dicampur dengan biji
almond. Kenyang dobel.
|
Kapitan Resto |
|
Menu makan malam saya |
|
Suasana malam hari sekitar penginapan. Ramai. |
Esok harinya kami bangun pagi-pagi untuk berangkat ke Kek
Lok Si Temple dan Bukit Bendera. Berhubung selepas itu kami berencana untuk
langsung ke bandara menuju Kuala Lumpur, kami sekalian check out hotel. Kali
ini, berhubung tempat yang kami kunjungi lumayan jauh, kami berencana
berkeliling naek bus. Di Penang, terdapat bus rapid penang yang ongkosnya cukup
murah, hanya RM2 per orang. Cukup memasukkan uang ke dalam kotak di dekat
sopir, lalu sopir akan memberikan karcis. Di sini kami harus siap-siap banyak
uang kecil. Karena uang yang harus diberikan harus pas. Jika berlebih, tidak
ada uang kembali. Ada juga bus gratis dan hanya berhenti di halte-halte tertentu. Hanya saja, untuk naik bus ini, kita harus menunggu sedikit lebih lama daripada bus berbayar, karena bisa lewat lebih dari 30 menit.
Saat itu, tempat yang pertama kali kami datangi adalah Kek Lok Si. Dari hotel kami di Chulia Street menuju Kek Lok Si cukup
naek bus sekali saja. Kebetulan saya berkenalan dengan seseorang di depan
hotel. Kebetulan dia akan sembahyang ke kuil sebelum berangkat kerja. Jadilah
kami berangkat bersama-sama.
|
Tiket bus kami |
Kek Lok Si adalah kuil Buddha terbesar di Asia Tenggara dan
sangat terkenal di Penang. Untuk menuju kuil ini kita harus berjalan melewati
pasar yang menjual cinderamata. Saya membeli beberapa oleh-oleh untuk keluarga
dan teman-teman di rumah. Selain itu, saya juga menitipkan carrier saya di
salah satu toko. Kalau harus berjalan sedemikian jauh dan naik turun tangga
setinggi itu sambil membawa carrier tentu bukan hal yang mudah.
Di kompleks ini terdapat banyak bangunan. Mulai dari banyak
ruang untuk berdoa, banyak patung-patung
Buddha, dan juga yang paling mencolok adalah pagoda 7 tingkat. Untuk masuk ke kompleks Kek Lok Si
memang gratis, namun jika kita ingin naik ke atas pagoda, harus membayar RM4,
cukup murah menurut saya. Apalagi ditambah bisa menuju kuil Dewi Kuan Yin.
Tertinggi di Asia Tenggara, karena tingginya mencapai 30 meter. Wow.
|
Patung Dewi Kuan Yin setinggi 30 meter |
|
Taman di kuil ini cantik sekali |
|
Pemandangan Penang dari atas pagoda lantai 7 |
Di Kek Lok Si, kita juga bisa memasang pita permohonan atau 'wishing ribbon' dengan membayar RM1 per pita. Macam-macam permohonannya, mulai dari dilancarkan semua urusan, pendidikan sukses, karir lancar, sekolah lancar, dapat pasangan, sampai permohonan untuk perdamaian dunia (mulia sekali ya...).
Sayangnya, saat itu rencana kami mengunjungi Bukit Bendera
untuk naik kereta disana tidak terlaksana karena pada saat itu sedang mengalami
renovasi. Jadilah kami langsung pergi ke Bandara Penang untuk menuju Kuala
Lumpur. Bus ke bandar abisa dicari di komtar. Komtar adalah pusat dari Penang. Mulai tempat perbelanjaan dan angkutan umum, disinilah tempatnya.
Saya sudah ada janji untuk menemui teman masa kecil saya yang
sekarang tinggal di Kuala Lumpur. Walau cuma sehari semalam di Penang, rasanya puas
sekali, tempat yang mudah dijangkau, ramah untuk pejalan kaki, makanan yang
enak dan murah, pokoknya puas.
|
Komtar Penang |
Sejenak di Kuala Lumpur
Jadi ceritanya, setepas bertolak dari Penang, saya pergi ke Kuala Lumpur untuk menemui teman masa kecil saya disana. Sempat menginap di apartemennya semalam. Nggak banyak yang bisa saya ceritakan disini. Seperti orang-orang lain pada umumnya saat bertemu teman lama, kami jalan-jalan ke mall, duduk, dan bercerita tentang apa saja, nggak lupa bermain dengan baby Bintang yang lucu (oh ya teman saya sudah berkeluarga).
|
Kamar menginap saya kali ini |
|
Menara Petronas tampak dari balkon saya selepas subuh |
|
Saya, Ditha, dan baby Bintang yang lucu |
Acara kami full mengunjungi mall ke mall, mulai dari Bukit Bintang, Sungei Wang, Pavillion, dan KLCC. Saya sampe berasa backpacker salah asuhan soalnya maennya ke mall aja, haha. Keliling-keliling mall sampe capek sampe tiba waktunya saya harus kembali ke Surabaya - Indonesia. Nggak banyak kata-kata perpisahan karena saya akan kembali lagi kesana selepas 2 minggu, hehe (InshaAllah akan saya ceritakan di postingan berikutnya).
|
Tokyo Street di Pavillion Mall |
|
Petronas Tower |
Sampai jumpa lagi, Malaysia :)
....What's Next?....